Internet di New Zealand
August 16, 2020Mendapatkan Bea Siswa ke New Zealand
August 16, 2020Masyarakat Selandia Baru
Masyarakat Selandia Baru yang ramah dan rendah hati akan menjadi salah satu hal yang paling membuat Anda terkesan selama kunjungan Anda.
Dengan campuran sejarah kebudayaan suku Māori, orang Eropa, Kepulauan Pasifik dan Asia, Selandia Baru menjadi kuali populasi – tapi kuali yang memiliki kebinekaan sehingga menjadikannya unik di dunia.
Kini, dari 4,4 juta penduduk Selandia Baru (yang secara informal dikenal dengan julukan Kiwi), sekitar 69% keturunan Eropa, 14,6% suku asli Māori, 9,2% orang Asia, dan 6,9% orang Kepulauan Pasifik non-Māori.
Secara geografis, lebih dari tiga perempat populasinya hidup di North Island (Pulau Utara), dengan sepertiga dari total populasi menghuni Auckland. Kota-kota besar lain Wellington, Christchurch, dan Hamilton merupakan tempat sebagian besar Kiwi (julukan penduduk Selandia Baru) tinggal.
Penjelajah Masa Awal
Lebih dari empat ratus tahun sebelum Christopher Columbus dan Eropa mengkhawatirkan akan terjatuh dari tepi dunia, suku Maori telah menjelajah ribuan kilometer menyeberangi Samudra Pasifik yang belum diketahui dengan kano-kano kecil dan menjadi penghuni pertama Aotearoa Selandia Baru. Hingga kini,kebudayaan suku Maori merupakan bagian inti dari identitas nasional Selandia Baru.
Perintis yang Gagah Berani
Para perintis Eropa Selandia Baru juga tak kalah berani, gagah, dan mandirinya. Sebelum mendirikan pertanian dan pemukiman, pertama-tama mereka harus membersihkan lahan – kegiatan yang melelahkan dan terkadang berbahaya. Keterkucilan dan pajanan mereka terhadap elemen-elemen ini memaksa penjelajah masa awal Selandia Baru ini menjadi tangguh dan memiliki berbagai keterampilan.
Kepandaian dan kecerdikan ini memberikan sumbangsih besar pada karakter Selandia Baru. Kualitas yang sama dapat dilihat sekarang pada para perintis baru – sebuah generasi Kiwi (julukan penduduk Selandia Baru) muda yang terdiri dari eksekutif bisnis, pembuat perangkat lunak komputer, pembuat film, perancang busana, dan olahragawan yang membuat gelombang di seluruh dunia.
Jenius Halaman Belakang
Sejak sebelum Sir Ernest Rutherford ‘membelah’ atom pada awal abad kedua puluh, Kiwi (julukan penduduk Selandia Baru) telah menemukan dan menciptakan barang-barang. Banyak di antara penemuan ini secara harfiah diciptakan di halaman belakang. Walaupun daging beku, perahu Hamilton Jet, dan bungy jump mungkin merupakan penemuan Kiwi yang paling populer, masih banyak penemuan lainnya.
Orang Selandia Baru juga bertanggungjawab atas peredam senjata api, isolator ‘basis’ seismik (blok karet dan baja yang meminimalkan kerusakan gempa bumi), pagar listrik, sepeda motor tercepat di dunia, pompa vakum pembeku, mesin penjual perangko otomatis, sisir cukur bergigi lebar, dan pompa bensin elektronik – hanya beberapa di antaranya!
Kiwi (julukan penduduk Selandia Baru) menyukai kegiatan alam terbuka
Untuk alasan yang sama dengan yang dimiliki oleh banyak pengunjung yang datang ke Selandia Baru, Kiwi mengembangkan hasrat untuk alam terbuka dan menggemari berbagai kegiatan yang memanfaatkan bentangan alam spektakuler itu dengan sebaik-baiknya.
Dengan begitu banyaknya pesisir pantai, tak heran penduduk Selandia Baru mencintai air dan konon lebih dari 15% keluarga Selandia Baru memiliki perahu sendiri. Dihormati sebagai pakar perancang yacht (kapal wisata), Kiwi (julukan penduduk Selandia Baru) terus mendominasi di panggung dunia yacht, kayak, windsurfing dan mendayung.
Lintas alam, berkemah, memancing, berjalan menembus semak belukar dan di pantai merupakan kegemaran alam terbuka lain yang populer. Mereka yang lebih punya nyali pergi ke pegunungan; mengikuti jejak Sir Edmund Hillary, kemungkinan Kiwi (julukan penduduk Selandia Baru) yang paling gemar berpetualang, yang menaklukkan Mount Everest, gunung tertinggi di dunia, pada tahun 1953.
Persahabatan di lapangan olahraga
Kedua Perang Dunia mengakibatkan jatuhnya banyak korban pada populasi laki-laki Selandia Baru. Akan tetapi Perang Dunia juga menimbulkan kesetiaan terhadap teman-teman dan rekan sejawat — ‘mateship’ atau persahabatan — menjadi nilai sosial yang dijunjung tinggi. Kualitas ini masih tampak di lapangan olahraga masa kini.
Sepak bola rugby merupakan tontonan olahraga yang paling populer di Selandia Baru, dengan All Blacks yang legendaris baru-baru ini memenangi Rugby World Cup. Walaupun olahraga muncul di sekolah negeri di Inggris, rugby benar-benar olahraga akar rumput ‘orang kebanyakan’ di Selandia Baru.
Kecanggihan perkotaan atau menjinakkan lahan?
Sebagai anggota masyarakat yang unik dan terdiri dari beragam budaya, banyak Kiwi (julukan penduduk Selandia Baru) yang dengan sepenuh hati menerima kehidupan perkotaan, budaya kafe, serta menghargai selera kuliner, mode, dan kesenian baru. Para Kiwi (julukan penduduk Selandia Baru) kemungkinan mau mengunjungi restoran Asia atau galeri seni modern sama seperti mereka bersedia datang ke permainan rugby setempat.
Meskipun daya pikat tempat tinggal perkotaan telah merasuk ke dalam diri orang banyak, masih banyak masyarakat pedesaan dan pertanian yang merupakan pemasukan ekspor utama. Walaupun ekspor tradisional wol, daging dan produk susu masih sangat kuat, produk-produk baru, termasuk Cervena (daging rusa Selandia Baru), bunga, buah, bioteknologi dan anggur kini juga memberikan sumbangsih besar kepada ekspor kami.
Menjadi penduduk setempat
Cukuplah bila dikatakan bahwa mengenal masyarakat Selandia Baru yang tenang dan ramah akan menjadi salah satu yang paling Anda sukai dalam kunjungan Anda. Cobalah bercakap-cakap di sepanjang perjalanan – mengobrol santai di bar atau restoran atau di pasar setempat – itu cara terbaik untuk mendapatkan wawasan tentang daerah yang sedang Anda kunjungi dan mungkin Anda bahkan dapat mempelajari bahasa Kiwi (julukan penduduk Selandia Baru) setempat dan menjalin persahabatan seumur hidup!